Uncategorized
Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Pertanian Presisi dan LKPD Adaptif Berbasis AI Dukung Ketahanan Pangan Kota Palembang
Palembang — Tim dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Pertanian Presisi dan LKPD Adaptif Berbasis AI untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kota Palembang.” Program ini berjalan selama lebih dari satu bulan, mulai 16 Oktober hingga 20 November 2025, dan mendapat antusiasme tinggi dari guru serta peserta didik SD Negeri 27 Palembang.
Kegiatan ini diketuai oleh Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si., Ph.D (Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unsri) dengan anggota tim: Ibu Dr. Hilda Agustina, M. Si, Ibu Dr. Esti Susiloningsih, M. Si, dan Bapak Primayoga HS, M. Sc. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas guru dan siswa dalam memahami teknologi pertanian presisi, sekaligus menghasilkan perangkat pembelajaran inovatif berbasis kecerdasan artifisial (AI).
Rangkaian Kegiatan Berjalan Sukses dan Sistematis
Kegiatan dimulai pada 16 Oktober 2025 dengan agenda sosialisasi program. Pada sesi ini, peserta diperkenalkan pada konsep ketahanan pangan modern, pertanian presisi, serta alur pelaksanaan kegiatan hingga tahap monitoring.
Selanjutnya, pada 31 Oktober 2025, tim menyelenggarakan pelatihan pembuatan alat peraga pertanian presisi dan pengembangan LKPD adaptif berbasis AI. Peserta memperoleh materi tentang pemanfaatan sensor sederhana, perangkat digital, analisis data, serta penggunaan AI untuk mempersonalisasi lembar kerja peserta didik (LKPD). Pelatihan ini menjadi momen kunci yang membuka wawasan peserta tentang integrasi teknologi dalam dunia pendidikan dan pertanian.
Pada 10 November 2025, kegiatan berlanjut dengan pendampingan pembuatan LKPD adaptif berbasis AI. Para guru dibimbing untuk membuat LKPD cerdas yang mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dengan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan personalisasi.
Tahap berikutnya, 12 November 2025, tim melakukan pendampingan pembuatan alat peraga dan penyerahan aset pembelajaran kepada sekolah mitra. Aset tersebut mencakup kit sederhana pertanian presisi, sensor lingkungan mini, dan modul pembelajaran yang dapat digunakan secara langsung di kelas.
Pada 13 November 2025, peserta kembali mendapatkan pendampingan pembuatan media tanam untuk praktik pertanian presisi menggunakan metode sederhana. Media tanam ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi siswa untuk memahami aplikasi teknologi pada sektor pertanian.
Sehari setelahnya, 14 November 2025, para peserta diajak melakukan visit edukatif ke Green House (GH) Pertanian Universitas Sriwijaya. Dalam kunjungan ini, peserta melihat langsung implementasi pertanian presisi yang memanfaatkan sensor, kontrol iklim, digitalisasi, dan automasi dalam budidaya tanaman.
Program kemudian dilanjutkan dengan monitoring oleh tim pada 18 November 2025, untuk melihat penerapan hasil pelatihan di sekolah masing-masing. Kegiatan ditutup dengan monitoring dan evaluasi (Monev) akhir pada 20 November 2025, yang menunjukkan hasil positif berupa meningkatnya kemampuan guru dan siswa dalam melakukan eksperimen serta merancang media pembelajaran berbasis teknologi.
Antusiasme Peserta Tinggi, Dampak Pembelajaran Nyata
Selama rangkaian kegiatan, para guru dan siswa menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Mereka aktif berdiskusi, mencoba alat peraga, serta merancang sendiri LKPD adaptif yang terintegrasi dengan teknologi AI.
Ketua tim, Dr. Apit Fathurohman, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat keterampilan pedagogik guru, tetapi juga menanamkan pemahaman penting tentang pertanian presisi sebagai salah satu solusi ketahanan pangan di masa depan.
“Guru dan siswa perlu memahami teknologi pertanian sedari sekarang. Melalui alat peraga, media tanam, dan LKPD berbasis AI, mereka dapat mengaitkan pembelajaran sekolah dengan tantangan nyata terkait pangan dan energi,” ujarnya.
Kontribusi untuk Kota Palembang
Program pengabdian ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan di Kota Palembang. Dengan pengalaman langsung membuat alat peraga dan media tanam, peserta dapat mengimplementasikan pembelajaran yang lebih aplikatif, modern, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Rangkaian kegiatan yang tersusun sistematis ini menunjukkan komitmen Universitas Sriwijaya dalam menyediakan solusi pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat
