Koding dan Kecerdasan Artifisial: Jalan Menuju Masa Depan Digital Indonesia

Dunia sedang bergerak menuju era baru yang serba digital. Hampir setiap aspek kehidupan  kini tersentuh teknologi, mulai dari cara kita belajar, bekerja, berbelanja, hingga berinteraksi sosial. Di balik semua itu, ada dua keterampilan utama yang menjadi tulang punggung perubahan: koding (pemrograman komputer) dan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).
Koding adalah bahasa untuk berkomunikasi dengan komputer, sedangkan AI adalah sistem yang meniru kecerdasan manusia agar mesin dapat “berpikir” dan “belajar”. Dua hal ini saling melengkapi, dan keduanya kini menjadi kebutuhan mendesak bagi siapa pun yang ingin relevan di masa depan.
Bagi Indonesia yang memiliki populasi besar dan dominasi generasi muda, penguasaan koding dan AI bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan jalan strategis menuju daya saing global.
“Anak-anak kita tidak cukup hanya diajarkan menjadi pengguna teknologi. Mereka harus dilatih menjadi pencipta teknologi. Di sinilah koding dan kecerdasan artifisial memegang peranan penting,” ujar Dr. Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si., pendiri ILTEC.

Mengapa Koding Penting?
Koding adalah proses menulis instruksi untuk komputer agar dapat melakukan tugas tertentu. Sama seperti belajar membaca, menulis, atau berhitung, koding kini dianggap sebagai literasi baru abad ke-21.
Menurut Dr. Apit Fathurohman, koding melatih anak untuk berpikir sistematis, memecahkan masalah, dan berinovasi. “Saat mereka belajar koding, mereka belajar untuk tidak cepat menyerah. Kesalahan bukan akhir, melainkan bagian dari proses berpikir. Ini keterampilan hidup yang sangat penting,” tegasnya.

Kecerdasan Artifisial: Otak Digital yang Mengubah Dunia
Jika koding adalah fondasi, maka AI adalah mahakarya yang dibangun di atasnya. AI didefinisikan sebagai sistem komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia, seperti memahami bahasa, mengenali gambar, membuat prediksi, hingga mengambil keputusan.
“AI sudah hadir dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari aplikasi belanja, mesin pencarian, hingga sistem navigasi. Pertanyaannya, apakah kita hanya akan menjadi konsumen, ataukah kita siap menjadi inovator?” tutur Dr. Apit.

Koding + AI: Kombinasi Emas Masa Depan
Menguasai koding saja sudah bernilai tinggi, namun ketika dikombinasikan dengan AI, terbuka peluang luar biasa. Seorang yang menguasai keduanya bisa membangun aplikasi cerdas, menciptakan chatbot, atau merancang solusi berbasis data.
Menurut Dr. Apit, koding dan AI adalah dua sisi mata uang masa depan. “Ketika keduanya dipahami bersama, kita akan melahirkan generasi yang bukan hanya mampu mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga memimpin arah perubahan,” ujarnya.

Kondisi Indonesia: Tantangan dan Peluang
Indonesia memiliki modal besar dengan jumlah penduduk usia produktif yang dominan. Namun tantangan seperti literasi digital rendah, keterbatasan guru, dan kesenjangan akses masih membayangi.
Meski demikian, Dr. Apit optimis:
“Generasi muda kita cepat belajar dan penuh kreativitas. Tugas kita adalah membuka jalan, menyediakan bimbingan, serta memastikan akses yang merata. Kalau ini kita lakukan bersama, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi digital dunia.”

Peran ILTEC dalam Mendorong Literasi Koding dan AI
Sebagai lembaga pelatihan, ILTEC hadir untuk memfasilitasi masyarakat agar siap menghadapi era digital. Program seperti Koding untuk Pemula, AI for Everyone, hingga Bootcamp Data Science telah disiapkan.
“Kami ingin membuktikan bahwa belajar koding dan AI itu tidak serumit yang dibayangkan. Dengan pendekatan yang tepat, siapa pun bisa belajar, baik siswa, guru, maupun pelaku usaha,” jelas Dr. Apit.

Dampak Sosial dan Ekonomi
Penguasaan koding dan AI berdampak luas, mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga UMKM. Jika dipersiapkan dengan baik, teknologi ini akan memperkuat daya saing bangsa.

Masa Depan: Menuju Generasi Pencipta
Kita hidup di era di mana teknologi berkembang lebih cepat daripada kurikulum sekolah. Oleh karena itu, belajar koding dan AI tidak boleh menunggu.
“Masa depan tidak datang dengan sendirinya. Masa depan harus diciptakan. Dan alat terbaik untuk menciptakan masa depan itu adalah koding dan kecerdasan artifisial,” pungkas Dr. Apit Fathurohman.

Kesimpulan
Koding dan kecerdasan artifisial adalah keterampilan masa depan yang wajib dikuasai. ILTEC berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi pencipta inovasi digital, bukan hanya konsumen teknologi.
Dengan kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, Indonesia bisa melangkah menuju masa depan digital yang berdaya saing tinggi di tingkat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *